Manfaatkan Energi Solar di Lapangan Terbang

Pada 2009 lalu, Kementerian Perhubungan membentuk Tim Evaluasi Keselamatan Penerbangan di Papua akibat banyaknya kecelakaan penerbangan yang terjadi di Papua.
Hasilnya, diperbaruinya Visual Flight Route (VFR) berupa peta terbaru dan rute yang bisa digunakan maskapai penerbangan komersial.
Selain panduan penerbangan, tim juga merekomendasikan agar setiap lapangan terbang di Papua memanfaatkan energi solar cell sebagai pembangkit listrik.

Sulitnya BBM berakibat listrik di sana sangat mahal, padahal energi ini sangat dibutuhkan di bandara untuk penerangan dan alat komunikasi.
Runway lapangan terbang pun diminta agar tidak dibatasi dengan parit, keberadaan parit bisa menyebabkan pesawat yang melewatinya rusak.Sementera untuk operator, tim merekomendasikan pemasangan di pesawat terbang alat-alat keselamatan seperti pengukur ketinggian, sensor gunung, sensor tabrakan antar pesawat dan tabung oksigen di kokpit.
Selain dilaporkan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, rekomendasi ini juga akan dibawa ke Indonesia Transportation Safety Program sebuah program kerjasama dengan Australia untuk melatih keselamatan penerbangan di Indonesia.
Dengan disosialisasikannya di pelatihan ini, maka diharapkan pelaksanaan rekomendasi bisa dipercepat hingga akhir tahun ini.
"Saat ini kami juga sedang membuat manual penerbangan di pegunungan Papua. Kalau sudah jadi, maka petunjuknya akan lebih lengkap," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar